SENSOR MEKANIK


Menyeleksi Kendaraan Menggunakan Jembatan Timbang dengan Load Cell


[KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA]

DAFTAR ISI
1. Tujuan
2. Alat dan Bahan 
3. Dasar teori
4. Prinsip kerja 
5. Gambar Rangkaian
6. Video
7. Download


1.Tujuan 

-Mengetahui dan memahami sensor Load Cell
-Mampu menjelaskan prinsip kerja sensor Load Cell
-Mampu mengaplikasikan sensor Load Cell pada rangkaian

2. Alat dan bahan 

Alat:

1. Voltmeter DC

Difungsikan guna mengukur besarnya tegangan listrik yang terdapat dalam suatu rangkaian listrik. Dimana, untuk penyusunannya dilakukan secara paralel sesuai pada lokasi komponen yang sedang diukur

2. Alternator

Alternator ini merupakan generator kebalikan dari motor starter, jika motor starter merubah dari energi lisrik menjadi energi gerak maka sistem pengisian merubah energi gerak menjadi energi listrik. Begitu juga dengan komponennya, jika pada motor starter yang berfungsi untuk membangkitkan medan magnet adalah yang diam (dalam hal ini field coil), maka pada sistem pengisian yang berfungsi untuk membangkitkan medan magnet adalah yang berputar (rotor).

Bahan:

1. Resistor

Resistor merupakan salah satu komponen elektronika pasif yang berfungsi untuk  membatasi arus yang mengalir pada suatu rangkaian dan berfungsi sebagai teminal antara dua komponen elektronika. Tegangan pada suatu resistor sebanding dengan arus yang melewatinya (V = I.R).

2. Strain gauge (load cell)

Load cell adalah sebuah alat uji perangkat listrik yang dapat mengubah suatu energi menjadi energi lainnya yang biasa digunakan untuk mengubah suatu gaya menjadi sinyal listrik.

3. Relay

Relay adalah komponen elektronika yang berupa saklar atau switch elektrik yang dioperasikan   menggunakan listrik. Relay disebut sebagai komponen electromechanical karena terdiri dari dua bagian utama yaitu coil atau elektromagnet dan kontak saklar atau mekanikal.Komponen relay menggunakan prinsip elektromagnetik sebagai penggerak kontak saklar, sehingga dengan menggunakan arus listrik yang kecil atau low power, dapat menghantarkan arus listrik yang memiliki tegangan lebih tinggi.


4. Baterai

Baterai merupakan suatu komponen elektronika yang digunakan sebagai sumber tegangan pada rangkaian.

 5. Op-amp

Operasional amplifier (Op-Amp) adalah suatu penguat berpenguatan tinggi yang terintegrasi dalam sebuah chip IC yang memiliki dua input inverting dan non-inverting dengan sebuah terminal output, dimana rangkaian umpan balik dapat ditambahkan untuk mengendalikan karakteristik tanggapan keseluruhan pada operasional amplifier (Op-Amp).

6. Lampu (led)

Lampu merupakan komponen elektronika yang berfungsi sebagai indikator pada rangkaian.

7. Ground

Berfungsi sebagai penghantar arus listrik langsung ke bumi atau tanah.


3.Dasar Teori

1. Load Cell

Load cell adalah sebuah alat uji perangkat listrik yang dapat mengubah suatu energi menjadi energi lainnya yang biasa digunakan untuk mengubah suatu gaya menjadi sinyal listrik. Perubahan dari satu system ke system lainnya ini tidak langsung terjadi dalam dua tahap saja tetapi harus melalui tahap-tahap pengaturan mekanikal, kekuatan dan energi dapat merasakan perubahan kondisi dari baik menjadi kurang baik.

Pada strain gauge (load cell) atau biasa disebut dengan deformasi strain gauge. The strain gauge mengukur perubahan yang berepengaruh pada strain sebagai sinyal listrik, karena perubahan efektif terjadi pada beban hambatan kawat listrik.Sebuah sel/slot beban umumnya terdiri dari empat aspek pengukur regangan dalam sistem konfigurasi pada Wheatstone Bridge. Sel/slot beban dari satu strain gauge atau dua pengukur regangan.

Rumus:


Jika panjang (l) suatu bahan berubah maka resitansi bahan tersebut akan berubah, begitu pula jika luas permukaan (A) yang dilalui arus listriknya berubah.Sensor load cell umumnya diaplikasikan pada jembatan wheatstone dan jembatan penimbangan kendaraan. Pada jembatan Wheatstone persamaan sederhana tegangan pada kabel AB jika jembatan Wheatstone tidak seimbang adalah sebagai berikut:

Keterangan:

GF       : Gauge Faktor

ΔR       : Perubahan resistansi karena pergangan

R         : Resistansi tanpa peregangan

ϵ          : regangan (strain)

L          : panjang bahan

A         : luas permukaan bahan

𝘱          : hambat jenis bahan 

Karakteristik:

·         Sensitivitas yang cukup tinggi.

·         Memiliki ketelitian ± 1µm/m dalam range strain ±10%

·         Output selama periode pembacaan relatif tidak bergantung kepada temperature dan parameter lainya.

·         Strain gauge dan peralatan pendukungnya rendah biaya dan dapat dipakai secara luas.

·         Sistem Strain gauge mudah diinstal dan dioperasikan

 

2.      IC OP AMP

Penguat operasional atau yang dikenal sebagai Op-Amp merupakan suatu rangkaian terintegrasi atau IC yang memiliki fungsi sebagai penguat sinyal, dengan beberapa konfigurasi. Secara ideal Op-Amp memiliki impedansi masukan dan penguatan yang tak berhingga serta impedansi keluaran sama dengan nol. Dalam prakteknya, Op-Amp memiliki impedansi masukan dan penguatan yang besar serta impedansi keluaran yang kecil.

Op-Amp memiliki beberapa karakteristik, diantaranya:

a. Penguat tegangan tak berhingga (AV = )

b. Impedansi input tak berhingga (rin = )

c. Impedansi output nol (ro = 0) d. Bandwidth tak berhingga (BW = )

d. Tegangan offset nol pada tegangan input (Eo = 0 untuk Ein = 0)

 


Grafik input dan output sensor

3. Resistor

Resistor atau hambatan adalah salah satu komponen elektronika yang memiliki nilai hambatan tertentu, dimana hambatan ini akan menghambat arus listrik yang mengalir melaluinya. Satuan Resistor adalah Ohm (simbol: Ω) yang merupakan satuan SI untuk resistansi listrik. Dalam sejarah, kata ohm itu diambil dari nama salah seorang fisikawan hebat asal German bernama George Simon Ohm. Beliau juga yang mencetuskan keberadaan hukum ohm yang masih berlaku hingga sekarang.

Rumus dari Rangkaian Seri Resistor: Rtotal = R1 + R2 + R3 + ….. + Rn

Rumus dari Rangkaian paralel Resistor: 1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + ….. + 1/Rn

Rumus resistor dengan hukum ohm: R = V/I


  

4. Prosedur percobaan

·         Buka aplikasi proteus

·         Ambil komponen yang dibutuhkan, pada rangkaian ini dibutuhkan komponen berupa baterai, resistor, op amp, load cell, relay, lamp, motor

·         Rangkai setiap komponen

·         Ubah spesifikasi komponen sesuai kebutuhan

·         Tambahkan voltmeter

·         Jalankan rangkaian 

 

5. Prinsip kerja

Untuk meminimalisir kerusakan pada jalan, beban alat transportasi yang melaluinya harus diatur agar tidak melebihi beban maksimal yang dapat merusak jalan. Oleh karena itu, dibutuhkan jembatan timbang. Jembatan timbang adalah seperangkat alat penimbang berat kendaraan dengan cara memindahkan kendaraan ke platform yang disediakan, dimana platform ini berbentuk mirip jembatan, karena itu disebut jembatan timbang. Jembatan Timbang menggunakan load cell, yaitu sebuah transducer yang mengubah energi kinetik menjadi sinyal listrik. Ketika truck atau kendaraan lainnya berhenti di atas platform, load cells jembatan timbang akan terkompres dan memberi sinyal kekuatan berat tersebut ke alat lainnya yang mengubah sinyal kinetik tersebut menjadi nilai pengukuran berat yang kita kenal.

Prinsip kerja load cell adalah jika diberikan tekanan dari sebuah benda, maka foil atau kawat akan terdeformasi, dan tahanan listriknya akan berubah. Prinsip kerja load cell adalah selama proses penimbangan akan menimbulkan reaksi terhadap elemen logam pada load cell yang mengakibatkan gaya secara elastis. Gaya yang ditimbulkan oleh regangan ini dikonversi ke dalam sinyal elektrik oleh strain gauge (pengukur regangan) yang terpasang pada load cell. Sinyal elektrik berupa tegangan yang dihasilkan strain gauge sangat kecil sehingga dibutuhkan rangkaian penguat sinyal dengan menggunakan operator amplifier.


Saat tekanan atau beban yang diberikan berada dalam batas ukur, maka tegangan yang dihasilkan oleh strain gauge pada load cell lebih kecil (Vo<3.6 mV). Tegangan ini akan diperkuat menjadi 1000 kali oleh rangkaian operator amplifier (Vo<3.6 V). Tegangan keluaran dari operator amplifier akan diteruskan menuju relay, karena tegangan tersebut tidak memenuhi tegangan minimum untuk mengaktifkan relay maka lampu tidak menyala karena tidak terhubung dengan alternator.

Saat tekanan atau beban yang diberikan berada luar batas ukur, maka tegangan yang dihasilkan oleh strain gauge pada load cell lebih besar(Vo>=3.6 mV). Tegangan ini akan diperkuat menjadi 1000 kali oleh rangkaian operator ampilifier (Vo>=3.6 V). Tegangan keluaran dari operator amplifier akan diteruskan menuju relay, karena tegangan tersebut memenuhi tegangan minimum untuk mengaktifkan relay maka lampu akan menyala karena terhubung dengan alternator.


Rangkaian Simulasi:

Saat beban di dalam batas toleransi

Saat beban di luar batas toleransi
6. Video







7. Download File

File rangkaian: disini

Video: disini

Data sheet resistor: disini

Data sheet strain gauge: disini

Data sheet op amp: disini

Data sheet komponen: disini

Materi: disini

Data sheet load cell: disini

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

cover sensor

                BAHAN PRESENSTASI UNTUK MATA KULIAH SENSOR TA SEMESTER GANJIL 2020-2021 Oleh : Muhammad Imam Maulana 191095102...